Mark Zuckerberg dan Wacana Keterbukaan Kecerdasan Buatan: Apakah Terlalu Berani?
Mark Zuckerberg dan Wacana Keterbukaan Kecerdasan Buatan: Apakah Terlalu
Berani?
Pendahuluan:
Mark Zuckerberg baru-baru ini mengundang perhatian publik setelah berkomitmen untuk membangun sistem kecerdasan buatan (AI) yang setara dengan kecerdasan manusia, bahkan mengusulkan untuk menyediakannya secara gratis kepada publik. Namun, rencananya untuk membuat kecerdasan buatan ini menjadi open source atau bebas akses bagi pengembang di luar perusahaan telah memicu kontroversi dan kekhawatiran dari berbagai pihak.
Pandangan Zuckerberg:
Dalam sebuah postingan di Facebook, Zuckerberg menyatakan tekadnya untuk
membangun sistem kecerdasan buatan umum (AGI) dan membuatnya open source.
Menurutnya, layanan teknologi generasi berikutnya membutuhkan "pembangunan
kecerdasan umum yang penuh". Ia berkomitmen untuk menyediakan teknologi
ini sebesar mungkin secara bertanggung jawab, memberikan manfaat kepada semua
orang.
Reaksi Para Ahli:
Namun, rencana Zuckerberg tidak diterima dengan baik oleh beberapa ahli.
Dame Wendy Hall, seorang profesor ilmu komputer dan anggota badan penasihat PBB
untuk AI, menyatakan bahwa wacana AGI open source sangat menakutkan dan
Zuckerberg tidak bertanggung jawab untuk mempertimbangkannya. Menurutnya, dalam
tangan yang salah, teknologi ini dapat menimbulkan kerugian besar dan perlu
waktu bertahun-tahun sebelum aspirasi AGI dapat dicapai dengan cara yang
berarti.
Pentingnya Regulasi:
Hall menekankan perlunya sistem regulasi yang diterapkan lebih cepat demi
keselamatan publik. Meskipun Zuckerberg menyatakan bahwa keputusan untuk
membuat AGI open source akan diambil dengan pertimbangan yang matang, beberapa
pakar berbasis di Inggris menyatakan bahwa keputusan semacam itu seharusnya
tidak hanya menjadi hak prerogatif perusahaan teknologi.
Pandangan Lain:
Dr. Andrew Rogoyski, direktur Institute for People-Centred AI di
Universitas Surrey, menekankan bahwa keputusan terkait AGI open source
seharusnya diambil berdasarkan konsensus internasional, bukan hanya oleh
keputusan dewan direksi perusahaan teknologi.
Kritik Terhadap Langkah Terdahulu Meta:
Pengambilan keputusan Meta untuk menjadikan model AI Llama 2 sebagai open
source sebelumnya menuai kritik, dengan beberapa ahli menganggapnya sebagai
langkah yang tidak bertanggung jawab. Meskipun Zuckerberg memberikan alasan
bahwa itu adalah tindakan yang aman dan bertanggung jawab, kritik terus
mengemuka.
Pandangan Ke Depan:
Dalam wawancara dengan situs berita teknologi The Verge, Zuckerberg
menyatakan bahwa kecenderungannya adalah menuju ke arah open source selama hal
itu masuk akal dan dapat dilakukan secara aman. Namun, tanpa memberikan jangka
waktu konkrit, publik tetap menantikan perkembangan lebih lanjut dalam
pengembangan AGI oleh Meta.
Kesimpulan:
Wacana Mark Zuckerberg tentang membuat AGI menjadi open source memicu
diskusi luas tentang tanggung jawab, keamanan, dan perlunya regulasi yang ketat
dalam menghadapi perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Sementara beberapa
mendukung langkah tersebut sebagai cara untuk menyelamatkan dunia, yang lain
menganggapnya sebagai risiko besar yang perlu dihindari. Wacana ini juga
menggugah pentingnya keterlibatan komunitas internasional dalam mengatur
perkembangan teknologi AI yang semakin maju.
Catatan Positif:
Pada sisi positif, langkah Mark Zuckerberg untuk membangun kecerdasan
buatan setara dengan tingkat kecerdasan manusia dan menjadikannya open source
menunjukkan tekadnya untuk berkontribusi pada perkembangan teknologi secara
global. Dengan memberikan akses yang lebih luas kepada pengembang dan publik,
potensi untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat. Keputusan ini juga menciptakan
peluang kolaborasi dan pertukaran pengetahuan yang dapat mempercepat kemajuan
dalam bidang kecerdasan buatan.
Catatan Negatif:
Di sisi lain, keputusan untuk membuat kecerdasan buatan open source
juga memunculkan kekhawatiran serius terkait keamanan dan pengendalian
teknologi tersebut. Dame Wendy Hall dan para ahli lainnya menunjukkan
keprihatinan bahwa AGI open source dapat disalahgunakan jika jatuh ke tangan
yang salah. Kritik terhadap langkah sebelumnya Meta dalam menjadikan model AI
Llama 2 sebagai open source juga memberikan catatan negatif, dengan beberapa
pihak menganggapnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab. Pada
akhirnya, pertimbangan seksama dan regulasi yang ketat perlu diterapkan untuk
menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan masyarakat dari
potensi risiko yang tidak terduga.
Posting Komentar