DAFTAR ISI [Lihat]

Astra Lakukan Pemotongan Karyawan dan Riset Ulang: Apa Dampaknya pada Proyek Antariksa Mereka?

Jakarta, YakangID
- Dalam langkah yang mengejutkan, perusahaan antariksa Astra telah mengumumkan PHK karyawan serta restrukturisasi yang signifikan. Mereka mengalihkan fokus dari pengembangan roket kecil mereka menuju mesin pesawat antariksa yang lebih besar. Dampak dari keputusan ini terhadap proyek-proyek masa depan mereka sangatlah signifikan. Bagaimana langkah-langkah ini akan mempengaruhi visi dan rencana Astra dalam menjelajahi angkasa? Artikel ini akan mengupas tuntas dampak dari perubahan ini terhadap masa depan perusahaan dan eksplorasi antariksa. 

Perusahaan antariksa Astra sedang menghadapi tantangan dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi ini. Mereka baru saja melakukan PHK karyawan sebesar 25% dan melakukan restrukturisasi agar dapat lebih fokus pada bisnis pembuatan mesin untuk pesawat antariksa. Keputusan ini sayangnya akan mengakibatkan penundaan dalam pengembangan roket kecil yang sebelumnya sudah mereka kembangkan.

Dalam pengumuman yang dilakukan pada Jumat tanggal 4 Agustus 2023, Astra telah memotong sekitar 70 karyawan dan juga memindahkan sekitar 50 personel dari tim pengembangan roket ke divisi yang menghasilkan mesin pesawat antariksa. Chris Kemp, Chairman dan CEO Astra, menyampaikan bahwa fokus mereka saat ini adalah memenuhi komitmen kepada pelanggan dan memastikan sumber daya serta keuangan yang cukup untuk menjalankan peluang-peluang yang ada. 

Langkah PHK karyawan ini diharapkan dapat menghemat biaya sebesar US$ 4 juta per triwulan, dimulai pada triwulan keempat tahun ini. Astra juga mencatat bahwa mereka memiliki total 278 pesanan untuk mesin pesawat ruang angkasa dalam empat bulan terakhir, dengan nilai kontrak sekitar US$ 77 juta. Mereka berharap untuk dapat memenuhi sebagian besar pesanan ini pada akhir tahun 2024. 

Selain itu, Astra telah berhasil mengumpulkan US$ 10,8 juta melalui penjualan utang kepada grup investasi High Trail Capital. Tahun lalu, mereka memutuskan untuk beralih dari penggunaan kendaraan Rocket 3.3 lebih cepat dari yang direncanakan awalnya, untuk fokus pada versi yang lebih ditingkatkan yaitu Rocket 4.0. Hal ini terjadi setelah misi terakhir Rocket 3.3 mengalami kegagalan saat peluncuran. 

Meskipun mereka mengincar peluncuran pertama Rocket 4 pada akhir tahun ini, Astra menyadari bahwa fokus pada bisnis mesin pesawat antariksa akan mempengaruhi jadwal pengujian dan peluncuran di masa depan. Mereka mengakui bahwa kemampuan perusahaan untuk melakukan peluncuran komersial berbayar pada tahun 2024 dan seterusnya akan bergantung pada hasil dan waktu dari peluncuran uji awal, yang pada akhirnya tergantung pada sumber daya yang dapat mereka alokasikan untuk pengembangan Sistem Peluncuran.

Astra juga telah merilis hasil awal kuartal kedua, dengan harapan pendapatan sekitar US$ 1 juta atau kurang, namun menghadapi kerugian bersih antara US$ 13 juta dan US$ 15 juta. Sementara itu, jumlah uang tunai dan sekuritas yang mereka miliki sekitar US$ 26 juta.                                                                                                                        

Bulan sebelumnya, Astra telah menyelesaikan rencana untuk melakukan penggabungan saham dengan rasio 1 banding 15. Mereka juga sedang berusaha untuk mengumpulkan hingga US$ 65 juta melalui penawaran saham biasa di pasar melalui Roth Capital. Mereka juga telah mengakhiri perjanjian sebelumnya dengan B. Riley yang semula direncanakan untuk menjual saham biasa senilai hingga US$ 100 juta, yang telah disepakati satu tahun sebelumnya. Astra juga mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan layanan dari PJT Partners sebagai penasihat keuangan, dengan fokus pada mencari peluang untuk meningkatkan modal tambahan. 

Kesimpulan dan Tanggapan Positif 

Astra Lakukan Pemotongan Karyawan dan Riset Ulang: Apa Dampaknya pada Proyek Antariksa Mereka?

Dalam artikel ini, kita telah menyaksikan perubahan drastis yang dilakukan oleh Astra dalam merespons tantangan yang dihadapinya. PHK karyawan dan perubahan fokus dari pengembangan roket kecil ke mesin pesawat antariksa menunjukkan tekad perusahaan untuk mengadaptasi diri demi mencapai kesuksesan. Langkah-langkah ini menggambarkan bagaimana industri antariksa yang dinamis dapat memaksa perusahaan untuk bergerak dengan cepat dan berani dalam mengambil keputusan strategis. 

Namun, hal ini juga mengajukan pertanyaan penting tentang dampak jangka panjang dari perubahan tersebut. Meskipun keputusan untuk memfokuskan pada mesin pesawat antariksa memiliki alasan yang masuk akal, apakah ini akan berdampak positif terhadap proyek roket di masa depan ataukah akan ada pengorbanan yang tidak terduga? Perubahan strategis semacam ini selalu memiliki risiko, dan waktulah yang akan mengungkap apakah ini adalah langkah yang tepat. 

Dalam kesimpulannya, langkah Astra untuk mem-PHK karyawan dan mengubah fokus bisnisnya telah mengilhami pemikiran mendalam tentang adaptasi dalam dunia antariksa yang kompetitif. Meskipun ada ketidakpastian seputar hasil akhir dari perubahan ini, langkah ini menunjukkan semangat untuk terus berinovasi dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Artikel ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa eksplorasi antariksa bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang ketangguhan dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian.